PENGALAMAN OMB

Oke, kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman OMB (orientasi mahasiswa baru) dikampus saya.
Saya kelompok 4 dan pastinya calon mahasiswa Stikom Amik Tunas Bangsa.
Oke langsung aja, cekidott...

Hari pertama, pembagian kelompok dan kebetulan saya masuk kekelompok 4, saya dan teman-teman yang lain masuk keruangan. Ntah memang polos ataupun dibuat buat, yang pasti wajah kami semua terlihat polos. diam, pasrah, ngantuk, dan ada juga yang menghayal. Tapi ada juga yang bergaya sok coooooooolllllllllllll,,,,,,,,, hehehehe.

Kami dibimbing oleh kak Desi dan kak Ayu, mereka berdua sangat baikk dan lumayan cantik, sehingga bisa membuat kami, khususnya yang cowok mulai mengerti arti hidup. (gombal)

Kami disuruh memilih raja dan ratu untuk mengurus kelompok ini, namun saat ditanya siapa yang bersedia, tak seorangpun yang bersedia. Sehingga harus dipilih. Awalnya yang terpilih menjadi raja adalah si Gatra, karena dia pria paling tampan dikelompok ini. Namun dengan alasan yang memalukan, yaitu kalau dia penyakitan membuat dirimya digantikan. Memalukan sihh tapi cukup ampuh membuat dia gagal jadi raja. lalu ditanya yang wanita, siapa kira-kira cocok jadi raja? mereka semua diam, mungkin takut kalau nanti dia yang dipilih jadi ratu. Suasana pun hening sekitar lima belas menitan, hanya suara pembimbing yang terus bertanya siapa dek yang mau jadi raja? pertanyaan itu diulang-ulang sekitar lima kali tapi tak ada stupun jawaban yang ia dapatkan.

tokk..... tokkk...... Dari pintu Masuk kakak kelas, nggak tau dia pembimbing juga atau nggak, namanya pun lupa ntah siapa. dia langsung melempar pertanyaan!
“Uda dapat dek raja ratunya?” Belum kak sahut kak Ayu, gak ada yang mau orang ini kak!
Loh kok gitu? Kalau gitu kakak yang pilih ya?!!
Pertanyaan kak ayu diulang, “siapa dek yang mau jadi raja?” tetap aja tanpa jawaban
“Kalau gitu siapa yang mau jadi ratu?”  sama aja tanpa jawaban
“Kamu dek maju!” menunjuk wanita paling depan (Uti Sundari)
Dia ditanyak mau jadi ratu? Dia menjawab, “coba dulu kak”
“Oke, sekarang pilih rajamu!” Uti tak berkata apapun Cuma memperlihatkan senyum manisnya. Mungkin dia lapar, hahahahah

Yauda kalau nggak mau milih, biar kakak aja yang milih!
“Coba kamu dek yang paling belakang maju kedepan!”
Kakak itu menunjuk aku, (Eko Hartato, penulis) padahal aku uda duduk paling belakang, agak nunduk nyaris nggak kelihatan. Tapi tetap aja dipanggil maju kedepan. Dengan gaya jalan agak miring-miring aku maju kedepan, muka dibuat agak sedih. sampai didepan kubuat berdiriku jauh dari sempurna. “Berdirinya yang tegak dek!” sahut kakak itu
keluar pertanyaan dari mulutnya! “Gimana kalau dia aja yang jadi raja? setuju?” nyaris serentak teman-teman semua bilang setuju!!!
MATI!!!! Pikirku
“Aku nggak bisa loh kk, ganti yang lain ajalah. Hancur kelompok ini kalau aku rajanya!”
“Coba dulu loh dek, enak loh jadi raja. bisa ngatur-ngatur anggotanya”
Tapi aku gk bisa loh kak!!!!
“Oke, kita coba dulu seminggu kalau nggak bagus baru diganti!”
"sehari lah kak!" mencoba menawar 
nggak bisa dek, seminggu!
ini pemilihan pemimpin yang paling aneh pikirku, biasanya orang kalau mau jadi pemimpin mencalonkan diri atatupun dipilih. namun kali ini diriku dipaksaaaaaaaaa!!!!!

setelah kupikir-pikir Okelah, nanti kubuat aja yang aneh aneh supaya aku digantikan.
Kami pun raja ratu diharuskan duduk paling depan bersebelahan selamanya
Setelah itu kami dilatih menyanyikan lagu mars amik. Lagunya terlihat susah, karena memang suara, nafas, dan nadaku tidak sinkron. Persis suara bebek!

Hari kedua ketiga kami disuruh bikin yel-yel, karena niatku supaya diganti agar tidak jadi raja lagi, maka aku cuekk aja sama mereka. Enggak memberi pendapat ataupun nasehat. Biarlah mereka yang kerja!

Hari keempat kak Desi digantikan dengan kak Windy, tidak tahu jelas apa alasannya, karena memang niat enggak peduli. heheheh....
Kak Windy nggak kalah asik dengan kak Desi. Sering memberikan info penting kepada kami, orangnya pun care dan mudah senyum.

Hari keseminggu yang kutunggu pun datang. Tapi masalahnya kakak yang memilih aku menjadi raja malah enggak pernah terlihat sedetikpun batang hidungnya. Mungkin aku tertipu!!! Dan kakak itu ular yang berbisa. Seperti yang ada di lagu-lagu itu!

Setelah kupikir-pikir lagi, tak apalah aku jadi raja. Cuma beberapa bulan aja kok, lagi pula aku bisa terus duduk disamping tatuku yang super cantik. Heheheh

Kelompok kami pun semakin hari semakin kompak. Selain bertemu diruangan kelas, kami juga sering kumpul ditaman kota, sembari latihan nyanyi lagu mars dan yel-yel kelompok kami. Menyewa tikar biar nyaman diskusinya, kalau bendahara nggak datang biasanya kami hutang uang tikarnya. Besoknya pindah ketempat tikar yang lain, hutang lagi, pindah lagi, hutang lagi. heheheh....

Namun kekompakan kami tidak hanya mengarah kearah yang positip, melainkan ada juga yang negatip. Misalnnya, bagi wanita muslim harus memakai hijab berwarna putih, tapi kami malah memilih warna hitam. Dan sering juga kami merencanakan agar terlambat bareng. Dan semua itu koordinasi dari raja ratu. Hahaha..... luar biasa.

Hari demi hari selalu ada mahasiswa baru dikelompok kami, dan hari demi hari selalu saja ada yang tidak datang. Itu yang membuatku tidak tau ada berapa orang sebenarnya dikelompokku ini. Dan jika ada penilaian, pasti selalu ditanya berapa yg hadir dan berapa yang tidak hadir. Pertanyaan mudah, tapi sulit bagiku untuk menjawabnya. Karena Anggotaku tidak memberikan alasan jika tidak hadir, paling kalau kutanya melalui sms, dan terkadang ada yang enggak mau membalas. Boros pulsa jadi raja.

Lupa, entah hari keberap ini. Kami disuruh nyanyi mars ospek, ada gerakannya pula itu. Lagunya hasil cover zaskia gotik- bang jono, Cuma liriknya aja yang diganti. Aku heran yang buat gerakan ini pasti orangnya enggak punya kaca dirumahnya, atau malah sengaja mau malu-maluin kami. Tapi kalau dipikir-pikir buat apa malu? Karena yang lihat pun Cuma orang yang buat gerakan, tim penilai,  dan kelompok lain yang pasti akan melakukan hal sama separti kami. Tapi kalau enggak malu, buat apa kemaluanku tiap hari kubawa? Argghhh pusing pala berbi!

Kuliah di Stikom Amik Tunas Bangsa, memang luar biasa. Sistem OMB nya tidak mengarah kekerasan, ataupun hal negatip lainnya. Melainkan hal-hal yang positip.
seperti membuat kreasi, yang tadinya tidak ada seni dalam dirinya setidaknya dengan disuruhnya kami membuat kreasi kami mengerti kalau goyang aja itu adalah sebagian dari seni. 
Yang kedua, membuat video, yang tadinya kita hanya bisa menonton video buatan orang, biasanya paling sering video orang jepang ya?? heheheh....
Kini kita bisa mengerti aplikasi apa saja yang dapat digunakan dalam membuat video dan cara membuatnya. 
Yang ketiga, wirausaha, yang tadinya kita Cuma bisa meminta uang keorangtua. Mungkin sekarang bisa lebih menghargai uang, dan memberikannya kepada orang yang membutuhkan walaupun dengan syarat harus ditukar dengan mie, gorengan, ice cream ataupun yang lainnya. 
Yang keempat, buat blog, inilah alasan mengapa aku panjang lebar kali tinggi buat curhatan yang enggak jelas. Tapi ilmunya sangat dalam, yang tadinya sama sekali tidak tau menau soal blog, Sekarang curhatanku bisa dilihat banyak orang.

Ayo teman-teman yang belum tau mau  kuliah dimana, lebih baik masuk ke Stikom Amik Tunas Bangsa aja.... biar sama kita!

Mungkin hanya ini yang dapat saya utarakan tentang pengalaman OMB saya dikampus Stikom Amik Tunas Bangsa.
Mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak berkenan dihati anda, ataupun tanda baca yang kurang tepat penempatannya. Karena saya bukanlah seorang penulis, dan jujur ini tulisan terpanjang yang pernah saya buat.



Terimah kasih sudah mampir di blog saya!

0 komentar:

Post a Comment